Perlu kita sadari bersama bahwa pendidikan merupakan bagian penting untuk kemajuan bangsa dan negara. Pembangunan dalam sektor pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang dapat menentukan bangsa dan negara dimasa yang akan datang. Kita semua baik pemerintah, orang tua murid atau pun masyarakat (para entreupener) harus mempunyai komitmen yang tinggi terhadap pendidikan. Pendidikan berdampak terhadap kualitas sumber daya manusia. Dalam era globalisasi dimana persaingan sangat ketat dalam berbagai bidang kehidupan, maka diperlukan sumber daya manusia yang tangguh yang dapat memecahkan berbagai persoalan yang timbul akibat persaingan. Mutu pendidikan di Indonesia masih rendah, bahkan bila dibandingkan dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara, Indonesia masih berada pada peringkat bawah. Hal ini tidak dapat dibiarkan akan tetapi harus mencari apa yang menyebabkan semua ini terjadi dan bagaimana cara mengatasinya sehingga pendidikan di negara kita dapat mengejar ketinggalan dari negara lain. Mudah-mudahan dengan digulirkannya berbagai bentuk bantuan dapat membantu kami dilapangan dalam memecahkan permasahan yang dihadapi, tidak lain untuk meningkatkan mutu proses belajar mengajar baik akademik atau pun keterampilan siswa, yang diharapkan akan berdampak pada mutu lulusan.
Pada dasarnya pendidikan terjadi pada manusia sepanjang hayat (life long educatiaon), oleh karena itu pendidikan merupakan hak setiap manusia. Seperti tersurat di dalam isi UUD 1945 ”bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan”. Oleh karena itu pemerintah berkewajiban menyelenggarakan suatu sistem pendidikan yang dapat diakses oleh semua Warga Negara Indonesia.
Pelayanan pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus sekarang ini belum dapat dirasakan oleh semua anak berkebutuhan khusus yang ada di Indonesia, hal ini berdasarkan data statistik Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Biasa, Ditjen Dikdasmen, bahwa anak ABK usia sekolah yang dapat menikmati pelayanan pendidikan formal belum mencapai 2,5% dari seluruh anak luar biasa di Indonesia. Banyak faktor penyebab, diantaranya : belum meratanya pendidikan sampai ke pelosok pedesaan meskipun sudah mulai diterapkan pendidikan inklusif, kesadaran/kondisi sosial ekonomi orang tua dan belum optimalnya peran serta masyarakat terhadap Pendidikan Luar Biasa.
Meskipun demikian, perlahan namun pasti bahwa kesadaran semua pihak baik orang tua, masyarakat dan pemerintah akan pentingnya pendidikan bagi ABK dari tahun ke tahun menunjukan adanya peningkatan. Bertambahnya orang tua anak luar biasa yang mendaftarkan anaknya ke Sekolah Luar Biasa merupakan bukti meningkatnya kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan bagi masa depan putra-putrinya. Sejalan dengan meningkatnya kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anaknya di Sekolah Luar Biasa, maka pihak sekolah harus siap memberikan pelayanan yang berkualitas.
Permasalahan yang dihadapi dalam memberikan pelayanan pendidikan anak berkebutuhan khusus di lapangan cukup komplek. Di satu sisi kita harus mensukseskan Wajar Diknas 9 Tahun, akan tetapi sarana dan prasarana sangat kurang memadai. Demikian juga tuntutan untuk meningkatkan mutu pendidikan, sementara sumber daya yang ada sangat terbatas. Meskipun Yayasan telah berusaha untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana yang diperlukan, namun hasil yang diperoleh belum maksimal. Meskipun demikian kami berusaha terus agar sekolah dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi para siswa sesuai tuntutan dan harapan pengguna. Untuk mewujudkan semua itu pekerjaan berat, akan tetapi akan menjadi ringan apabila dipikirkan, dipecahkan dan diusahakan oleh semua pihak baik pemerintah, orang tua dan masyarakat/para entreuprener.
Dengan pendidikan dapat menjadikan mereka dari ”tidak mampu” menjadi ”mampu”, dari ”tidak bisa” menjadi ”terbiasa” dan dari ”tidak berdaya” menjadi ”sumber daya”.