A. Pengertian Autis
Secara harfiah autisme berasal dari kata autos =diri dan isme= paham/aliran.- American Psych: autisme adalah ganguan perkembangan yang terjadi pada anak yang mengalami kondisi menutup diri. Gangguan ini mengakibatkan anak mengalami keterbatasan dari segi komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku “Sumber dari Pedoman Pelayanan Pendidikan Bagi Anak Austistik”. (American Psychiatic Association 2000)
- Autisme merupakan salah satu gangguan perkembangan fungsi otak yang bersifat pervasive (inco) yaitu meliputi gangguan kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi, dan gangguan interaksi sosial (Mardiyatmi ‘ 2000).
- Gangguan autisme terjadi pada masa perkembangan sebelum usia 36 bulan “Sumber dari Pedoman Penggolongan Diagnotik Gangguan Jiwa” (PPDGJ III)
- Autisme dapat terjadi pada anak, tanpa perbedaan ras, etnik, tingkat sosial ekonomi dan pendidikan.
- Privalensi Autisme diperkirakan 1 per 150 kelahiran. Menurut penelitian di RSCM selama tahun 2000 tercatat jumlah pasien baru Autisme sebanyak 103 kasus. Dari privalensi tersebut diperkirakan anak laki-laki autistik lebih banyak dibanding perempuan (4:1).
B. Tanda-Tanda Anak Autistik
Anak autistik menunjukkan gangguan–gangguan dalam aspek-aspek berikut ini: (sering dapat diamati sehari-hari) Bagaimana Anak Austistik berkomunikasi?- Sebagian tidak berkomunikasi baik verbal maupun nonverbal.
- Tidak mampu mengekpresikan perasaan maupun keinginan
- Sukar memahami kata-kata bahasa orang lain dan sebaliknya kata-kata/bahasa mereka sukar dipahami maknanya.
- Berbicara sangat lambat, monoton, atau tidak berbicara sama sekali.
- Kadang-kadang mengeluarkan suara-suara aneh.
- Berbicara tetapi bukan untuk berkomunikasi.
- Suka bergumam.
- Dapat menghafal kata-kata atau nyanyian tanpa memahami arti dan konteksnya.
- Perkembangan bahasa sangat lambat bahkan sering tidak tampak.
- Komunikasi terkadang dilakukan dengan cara menarik-narik tangan orang lain untuk menyampaikan keinginannya.
Bagaimana anak austistik bergaul?
- Tidak ada kontak mata
- Menyembunyikan wajah
- Menghindar bertemu dengan orang lain
- Menundukkan kepala
- Membuang muka
- Hanya mau bersama dengan ibu/keluarganya
- Acuh tak acuh, interaksi satu arah.
- Kurang tanggap isyarat sosial.
- Lebih suka menyendiri.
- Tidak tertarik untuk bersama teman.
- Tidak tanggap / empati terhadap reaksi orang lain atas perbuatan sendiri.
Bagaimana anak autistik membawakan diri ?
- Menarik diri
- Seolah-olah tidak mendengar (acuk tak acuh/tambeng)
- Dapat melakukan perintah tanpa respon bicara
- Asik berbaring atau bermain sendiri selama berjam-jam
- Lebih senang menyendiri.
- Hidup dalam alam khayal (bengong)
- Konsentrasi kosong
- Menggigit-gigit benda
- Menyakiti diri sendiri
- Sering tidak diduga-duga memukul teman
- Menyenangi hanya satu/terbatas jenis benda mainan
- Sering menangis/tertawa tanpa alasan
- Bermasalah tidur/tertawa di malam hari
- Memukul-mukul benda (meja, kursi)
- Melakukan sesuatu berulang-ulang (menggerak-gerakkan tangan, mengangguk-angguk dsb)
- Kurang tertarik pada perubahan dari rutinitas
Bagaimana kepekaan sensori integratifnya anak autistik ?
- Sangat sensitif terhadap sentuhan ,seperti tidak suka dipeluk.
- Sensitif terhadap suara-suara tertentu
- Senang mencium-cium, menjilat mainan atau benda-benda.
- Sangat sensitif atau sebaliknya, tidak sensitif terhadap rasa sakit.
Bagaimana Pola Bermain autistik anak?
- Tidak bermain seperti anak-anak pada umumnya.
- Kurang/tidak kreatif dan imajinatif
- Tidak bermain sesuai fungsi mainan
- Menyenangi benda-benda berputar, sperti kipas angin roda sepeda, dan lain-lain.
- Sering terpaku pada benda-benda tertentu
Bagaimana keadaan emosi anak autistik ?
- Sering marah tanpa alasan.
- Sering mengamuk tak terkendali (temper tantrum )bila keinginan tidak dipenuhi.
- Tiba-tiba tertawa terbahak-bahak atau menangis tanpa alasan
- Kadang-kadang menyerang orang lain tanpa diduga-duga.
Menurut Penelitian di Virginia University di Amerika Serikat diperkirakan 75 – 80 % penyandang autis mempunyai kemampuan berpikir di bawah rata-rata/retardasi mental, sedangkan 20 % sisanya mempunyai tingkat kecerdasan normal ataupun di atas normal untuk bidang-bidang tertentu.
- Sebagian kecil mempunyai daya ingat yang sangat kuat terutama yang berkaitan denga obyek visual (gambar)
- Sebagian kecil memiliki kemampuan lebih pada bidang yang berkaitan dengan angka.