Anak gifted yang berkesulitan belajar ini adalah suatu tipikal siswa yang seringkali dikarakteristikkan sebagai anak yang cerdas, tapi bermasalah di sekolah. Mereka sering mengalami perasaan frustasi, berperilaku agresif, bertindak ceroboh, dan sering tidak mampu menyelesaikan tugas. Mereka juga sering membuat suasana kelas menjadi terganggu.
Anak gifted yang berkesulitan belajar ini memandang dirinya sebagai anak yang tidak mampu di bidang akademik, sehingga meningkatkan motivasi untuk menolak tugas sekolah. Anak dengan keistimewaan ganda ini sering merasa malu dan memandang bahwa dirinya tidak mampu bersekolah. Inilah yang mematahkan semangat mereka.
Mereka sering memiliki konsep diri yang negatif dan merasa bahwa sesungguhnya dirinya tidak sama dengan teman sebayanya. Oleh karena itu diperlukan program pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan memperhatikan kebutuhan-kebutuhan belajar mereka yang berhubungan dengan keberbakatannya dan kelemahan/kesulitannya yang spesifik. Selain itu diperlukan juga peran orang tua yang proaktif. Karena orang tua adalah orang terdekat yang paling besar pengaruhnya terhadap perkembangan anaknya.
Menurut Marker dan Udall (1997) memberikan alternatif yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk membantu anaknya yang gifted dan sekaligus berkesulitan belajar, antara lain :
- Orang tua harus menjadi pendorong yang efektif bagi anaknya. Oleh sebab itu orang tua juga harus mempelajari betul-betul keadaan anaknya.
- Carilah orang tua yang juga memiliki anak gifted dan sekaligus berkesulitan belajar agar bisa berbagi pengalaman. Dengan cara demikian diharapkan akan memperoleh cara-cara yang tepat untuk menangani anak.
- Jika ada, kunjungilah lembaga terdekat yang memiliki program pendidikan khusus untuk anak gifted yang memiliki kesulitan belajar dan mintalah bantuan kepada lembaga tersebut.
- Carilah terapis atau psikolog yang cocok dengan anak.
- Orang tua sebaiknya terlibat secara aktif dan proaktif selama proses terapi.
- Orang tua harus berusaha dengan maksimal untuk meningkatkan pemahaman akan kebutuhan anak agar bisa lebih mudah untuk menerima beberapa hal yang kontradiksi pada diri anaknya.
- Terimalah anak apa adanya dan kenali betul-betul kelebihan serta kelemahannya.
- Sediakan lingkungan yang penuh suasana kehangatan dan kasih sayang kemudian lakukanlah komunikasi dengan topik yang menarik bagi anak.
- Sediakan permainan edukatif yang menarik bagi anak.